Kamis, 04 Februari 2016

Presentasi Tentang Dinasti Turki Usmani

Dinasti Turki Usmani


Asal mula sejarah dinasti turki usmani

Asal mula sejarah dinasti turki usmani

Asal mula sejarah dinasti turki usmani

Asal mula sejarah dinasti turki usmani

Asal mula sejarah dinasti turki usmani

Khalifat pada masa dinasti turki usmani

Khalifat pada masa dinasti turki usmani

Khalifat pada masa dinasti turki usmani

Khalifat pada masa dinasti turki usmani

Khalifat pada masa dinasti turki usmani

Ekspansi wilayah oleh dinasti turki usmani

Ekspansi wilayah oleh dinasti turki usmani

Penaklukan konstantinopel



Penaklukan konstantinopel

Penaklukan konstantinopel

Penaklukan konstantinopel

Masa kejayaan dinasti turki usmani

Masa kejayaan dinasti turki usmani

Masa kejayaan dinasti turki usmani

Keruntuhan dinasti turki usmani

Keruntuhan dinasti turki usmani

sejarah islam


Dinasti Turki Usmani

v  Asal Mula Dinasti Turki Usmani

Setelah berkahirnya era ‘Abbasiyah, keadaan politik umat Islam mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar:
  1. Kerajaan safawi                 (Persia / Iran)
2. Kerajaan Usmani               (Turki)
3.   Kerajaan Mughal             (India)
Dari ketiganya, Turki Usmani, adalah yang terbesar dan terlama.

Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang dipimpin oleh Sulaiman.
Sulaiman mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm (1219-1220).
Sulaiman dan anggota sukunya lari ke arah Barat dan meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizm di Transoxiana. Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi kearah Barat (Asia Kecil).
                Dari perjalanan ke Asia Kecil dalam rangka menghindari serangan mongol tersebut. Rombongan Sulaiman mendapat kecelakaan. Mereka hanyut di sungai Eufrat yang tiba-tiba pasang karena banjir besar pada tahun 1228.
                Akhirnya mereka yang selamat terbagi menjadi 2 kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya dan yang kedua ingin meneruskan perjalanannya ke Asia kecil.
                Kelompok kedua ini berjumlah 400 kepala keluarga yang dipimpin oleh Ertugril (Erthogrol) yang merupakan anak dari sulaiman. Mereka mengabdikan dirinya kepada Sultan Alauddin II penguasa Seljuk yang pusat pemerintahannya di Kuniya, Anatolia, Asia Kecil
                Di sana mereka di bawah pimpinan Sultan Alauddin di Kunia. Saat Mongol menyerang sultan Alauddin di Anggara (kini Angkara), al-Thugril membantu mengusir Mongol, sehingga berkat jasanya itu, Alauddin memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya.
                Al-Thugril, mendirikan ibukota bernama Sungut, di sana lahir anak pertama bernama Usman pad 1258 M. Al-Thugril meninggal pada 1288 M. dan ia mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan.

                Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin terbunuh. Kerajaan Seljuk terpecah pecah dalam beberapa kerajaan kecil. Lalu Usman menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah kerajaan Usmani dinyatakan berdiri. Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah AI Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300M)

v  Khalifah Dinasti Turki Usmani
                Dalam sekian lama kekuasaannya sekitar 165 tahun berkuasa, tidak kurang dari 38 sultan, yang sejarah kekuasaan mereka bisa di bagi menjadi lima periode.
Periode pertama
                Periode I (1299-1402) : pertumbuhan dan perkembangan kekuasaan yang disusul dengan perluasan wilayah hingga menyeberang ke daratan Eropa.
Sultan-sultannya adalah sebagai berikut:
       Usman I                                                               1299-1326
       Orkhan (putera Usman I)                                    1326-1359
       Murad (putera Orkhan)                                       1359-1389
       Bayazid I Yildirim (Putera Murad)                     1389-1402
Periode Kedua
                Periode ini ditandai dengan restorasi kerajaan dan cepatnya pertumbuhan sampai ekspansi wilayah yang terbesar.
Sultan-sultannya adalah:
       Muhammad I (Putera Bayazid I)                      1 403-1421
       Murad II (Putera Muhammad I)                        1421-1451
       Muhammad II Fatih (Putera Murad II)             1451-1481
       Bayazid II (Putera Muhammad II)                    1481-1512
       Salim I (Putera Bayazid II)                                1512-1520
       Sulaiman I Qanuni (Putera Salim I)                  1520-1566
Periode Ketiga
                Periode ini ditandai dengan kemampuan Usmani untuk mempertahankan wilayahnya, sampai lepasnya Hungaria. Namun kemunduran segera terjadi. Sultan sultan yang berkuasa pada periode ini, yaitu :
       Salim II (Putera Sulaiman I)                          1566-1573
       Murad III (Putera Salim II)                            1573-1596
       Muhammad III (Putera Murad III)                1596-1603
       Ahmad I (Putera Muhammad III)                 1603-1617
       Mustafa I (Putera Ahmad I)                           1617-1618
       Usman II (Putera Ahmad I)                          1618-1622
       Mustafa I (Yang kedua kalinya)                    1622-1623
       Murad IV (Putera Ahmad I)                         1623-1640
       Ibrahim I (Putera Ahmad I)                          1640-1648
       Muhammad IV (Putera Ibrahim I)               1648-1687
       Sulaiman III (Putera Ibrahim I)                    1687-1691
       Ahmad II (Putera Ibrahim I)                         1691-1695
       Mustafa II (Putera Muhammad IV)             1695-1703
Periode Keempat
                Periode ini ditandai dengan secara berangsur-angsur surutnya kekuatan kerajaan dan pecahnya wilayah di tangan para penguasa wilayah.
Sultan-sultannya adalah sebagai berikut:
       Ahmad III (Putera Muhammad IV)                           1703-1730
       Mahmud I (Putera Mustafa II)                                   1730-1754
       Usman III (Putera Mustafa II)                                    1754-1757
       Mustafa III (Putera Ahmad III)                                   1757-1774
       Abdul Hamid (Putera Ahmad III)                               1774-1788
       Salim III (Putera Mustafa III)                                     1789-1807
       Mustafa IV (Putera Abd. Al-Hamid I)                        1807-1808
       Mahmud II (Putera Abd. Al-Hamid II)                      1808-1839
Periode Kelima
                Periode ini ditandai dengan kebangkitan kultural dan administratif dari negara di bawah pengaruh ide-ide barat (terjadi modernisasi).
Sultan-sultanya adalah:
       Abdul Majid I (Putera Mahmuud II)                         1839-1861
       Abdul Aziz (Putera Mahmud II)                               1861-1876
       Murad V (Putera Abd. Majid I)                                1876-1876
       Abdul Hamid II (Putera Abd. Majid I)                      1876-1909
       Muhammad V (Putera Abd. Majid I)                        1909-1918
       Muhammad IV (Putera Abd. Majid I)                       1918-1922
       Abdul Majid II                                                           1922-1924
Sampai kemudian jatuh pada 1924. Berdirilan Republik Islam Turki

v  Ekspansi Wilayah oleh Dinasti Turki Usmani
                1. Ke Eropa
                Dengan modal wilayah sempit di Anatolia Tengah ditambah dengan bekas wilayah Saljuk Rum, Turki Usmani mengembangkan sayapnya ke Eropa. Mula-mula mereka menaklukkan Asia kecil dahulu kemudian menyeberang ke daratan Eropa.
Wilayah eropa yang  dapat di kuasai turki usmani antara lain :
       Bursa, yang masih di daratan Asia yang terletak di tepi laut Marmara ditundukkan oleh usmani ketika kekuasaannya masih dini, pada tahun 1324 M.
       Murad I, sebagai pengganti Orkhan dapat menaklukkan Adrianopel yang diganti namanya dengan Edisne pada tahun 1361. Kota itu dijadikan ibu kota Usmani setelah dipindahkan dari Bursa.
       Murad I menaklukkan Macedonia antara tahun 1371 sampai 1387.
       Bayazid, Ia berhasil menundukkan wilayah Turkeman di Anatolia Barat dan sisa-sisa wilayah Anatolia lainnya.
       Murad II, ia dapat menaklukkan  Salonika tahun 1430.

2. Penaklukkan Konstantinopel
                Penaklukan konstantinopel sangat  penting, hal ini dikarenakan penaklukan kota konstantinopel selain atas dasar hadits nabi, penaklukan ini juga bermotif politik dan agamis, karena di sanalah tempat yang strategis untuk penyebaran islam selanjutnya.
                Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.
                Usaha berikutnya dilakukan oleh Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih
                Pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M, Usaha Penyerangan dilakukan oleh Sultan Al-Fatih. Di hadapan tentaranya yang berjumlah 250.000 ribu pasukan, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta’ala
Dan pada tanggal 29 MEI 1953M konstantinopel berhasil di tawan oleh Sultan Al-fatih dan pasukannya.

v  Masa Kejayaan Dinasti Turki Usmani

1. Bidang Kemiliteran
                Orkhan pemimpin Turki Usmani yang pertama kali mengorganisasi kekuatan militer dengan baik serta taktik dan strategi tempur yang teratur. Pada periode ini tentara Islam pertama kali masuk ke Eropa.
Orkhan berhasil mereformasi dan membentuk tiga pasukan utama tentara, yaitu :
       Pertama, tentara Sipahi (tentara reguler) yang mendapatkan gaji tiap bulannya.
       Kedua, tentara Hazeb (tentara ireguler) yang di gaji pada saat mendapatkan harta rampasan perang (Mal al-Ghanimah).
       Ketiga, tentara Jenissary atau Inkisyariyah (tentara yang direkrut pada saat berumur 12 tahun, kebanyakan adalah anak-anak Kristen yang dibimbing Islam dengan disiplin yang kuat).
2. Bidang Perekonomian
Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya : Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu
3. Bidang Ilmu Pengetahuan
                Mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Selain itu, pada masa sultan Sulaiman I di kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak di bangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan pemandian umum.
4. Bidang Budaya
                Pengaruh dari ekspansi wilayah Turki Usmani yang sangat luas, sehingga kebudayaannya merupakan perpaduan macam-macam kebudayaan. Diantaranya adalah kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab.
       Dari kebudayaan Persia, mereka banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja.
       Dari Bizantium, organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak diserap.
       Sedangkan dari Arab, mereka banyak menyerap ajaran-ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, sosial kemasyarakatan, keilmuan, dan bahasa/huruf.

v  Keruntuhan Dinasti Turki Usmani

Faktor-faktor keruntuhan Kerajaan Turki Usmanin dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu: secara internal dan eksternal
Faktor Internal, yaitu :
       Luasnya wilayah kekuasaan dan buruknya sistem pemerintahan yang ditangani oleh orang-orang berikutnya yang tidak cakap, hilangnya keadilan, merajalelalanya korupsi dan meningkatnya kriminalitas, merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keruntuhan kerajaan Usmani.
       Kehidupan yang istimewa dan bermegahan. Sangat disayangkan pula bila kehidupan istana jauh dari nilai-nilai keislaman, justru sikap bermegah-megahan dan istimewa serta memboroskan uang terjadi pula di kerajaan turki Usmani.
       Merosotnya perekonomian Negara akibat pemborosan harta dan peperangan Turki mengalami kekalahan terus menerus
Faktor eksternal, yaitu :
       Timbulnya gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan Turki berkuasa, mulai menyadari kelemahan dinasti tersebut, Maka walaupun kerajaan Usmani memperlakukan mereka sebaik mungkin, namun dalam benak mereka tetap saja bila Usmani adalah penjajah yang datang menyerbu dan menguasai wilayah mereka.
       Terjadinya kemajuan tekhnologi Barat, khususnya dalam bidang persenjataan. Dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih maju dibandingkan dengan kerajaan Turki Usmani
       Pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan mereka. 


Bagi yang menginginkan file power point tersebut, silahkan kunjungi : SlideShare saya

Please follow, like, and comment if you like !!!


Terima Kasih.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar