Makalah Tentang Lingkungan Organisasi
Kata
Pengantar
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya
yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. saya dapat menyusun makalah
dengan judul “Lingkungan Organisasi”
untuk memenuhi mata kuliah Pengatar
Manajemen.
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih
detail mengenai apa itu lingkungan organisasi, dan bagaimana cara mengelolanya.
Saya berharap informasi yang saya dapatkan tidak hanya untuk saya sendiri
melainkan untuk para pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya
.Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang saya buat
masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya saya
mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik
kedepannya.
Bandung, 15
Maret 2015
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................
Daftar
Isi..............................................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................................ ....
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................
BAB
II PEMBAHASA
A. Definisi Lingkungan
Organisasi......................................................................................................
B. Pengelolaan
Organisasi.................................................................................................................
C. Faktor-faktor Lingkungan
Organisasi............................................................................................
D. Hubungan Organisasi dan lingkungan.......
.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan..................................................................................................................................
Daftar
Pustaka....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Organisasi adalah sekumpulan orang
atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentu dengan cara tertentu dan
aturan tertentu. Secara umum tujuan dari pada organisasi adalah untuk mencapai
tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara berkelompok.
Jenis dari pada organisasi sangat
beragam, seperti : oraganisasi keluarga, organisasi masyarakat, organisasi
sekolah, organisasi politik, organisasi internasional dan lain sebagainya.
Setiap jenis organisasi ini mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda.
Dalam pembahasan organisasi tidak lepas
pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan
kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan
yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan
lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi
lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi
tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau
perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh
karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta
kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
Suatu
organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka
mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya.
Setiap
organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi
yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya kerena lingkungan
merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak
terhadap kinerja organisasi.
B. Rumusan
Masalah
Tentang
apa yang menjadi penjelasan latar belakang, maka akan di rumuskan beberapa
permasalahan yang di tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1.
Apakah Lingkungan Organisasi Itu ?
2.
Bagaimana Cara Mengelola
Organisasi ?
3.
Faktor lingkungan apa saja
yang mempengaruhi lingkungan organisasi ?
4. Hubungan
organisasi dan lingkungan
C. Tujuan Pembahasan
Adapun
tujuan karya ilmiah ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi,
dan menganalisis:
1.
Definisi dari
lingkungan organisasi manajemen ?
2.
Untuk Mengetahui Cara
Mengelola Organisasi ?
3.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi lingkungan organisasi ?
4.
Bagaimana hubungan
antara organisasi dan lingkungan itu sendiri ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan
Organisasi
Lingkungan organisasi adalah
semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang
berpengaruh langsung dalam organisasi
meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan
eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Contoh lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi
pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, NGO dan lainnya.
Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang
tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial.
Lingkungan secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena
mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan
adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan
hukum.
Kekuatan tekhnologi adalah kombinasi dari
kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer dalam desain, produksi dan
distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga mempengaruhi kerja
alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.
Kekuatan ekonomi mempengaruhi kebaikan
dari suatu negara termasuk suku bunga, inflasi, pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi. Kekuatan ekonomi memberikan banyak peluang serta hambatan untuk
manajer dan memberikan perubahan bagi seluruh organisasi.
Kekuatan demografis
adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik
dari populasi seperti umur, jenis kelamin, etnis, ras, orientasi seksual, dan
kelas sosial. Perubahan ini menyarankan organisasi untuk menemukan cara untuk memotivasi dan
memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan pegawai.
Kekuatan politik dan hukum
adalah hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi
industri, privatisasi organisasi dan penigkatantekanan
dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil keuntungan dari
kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik, ekonomi dan hukum
secara global sebagai tantangan utama.
Kekuatan sosial budaya
adalah tekanan yang berasal dari struktur sosial dalam masyarakat di suatu
negara. Struktur sosial adalah pengaturan hubungan antara individual dan grup
dalam masyarakat. Masyarakat berbeda secarasubstansi
dalam struktur sosial karena terdapat derajat tinggi dan rendah.
Karena berbagai kekuatan
dalam lingkungan umum tersebut, manajer individual dan organisasi harus
responsif dalam perubahan dan perbedaan diantara struktur sosial dan budaya
nasional dalam semua negara dimana mereka beroperasi.
Terdapat kompleksitas dan
ketidakmungkinan untuk diprediksi. Kompleksitas yang mengacu kepada kekuatan
yang mempengaruhi organisasi misalnya jumlah kompetitor. Ketidakmungkinan
diprediksi adalah tingkat ketidakpastian
kekuatan yang dapat mempengaruhi organisasi.
Terdapat empat tipe lingkungan yakni lingkungan tenang, lingkungan bervariasi,
lingkungan badai lokal dan lingkungan bergolak.
Alasan mengapa kita menganalisis
lingkungan yaitu untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi besok,
menyadari dan mengantisipasi resiko dari tindakan yang dilakukan organisasi,
untuk menganalisis faktor politik, sosial, ekonomi
lingkungan eksternal (external environment) adalah segalasesuatu
di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya. Lingkungan
internal (Internal environment) adalah faktor-faktor
atau kondisi umum yang berada di dalam suatu organisasi.
B. Mengelola
Organisasi
Untuk mengelola organisasi
secara efektif dan efisien sangat berkaitan erat dengan usaha pengkoordinasian
berbagai kegiatan yang paling berbeda kemudian diarahkan kepada fokus tujuan
yang telah disepakati. Terdapat dua hal yang.harus diperhatikan agar
pengelolaan organisasi dapat berhasil. Kedua hal ini merupakan hal yang prinsip
dalam mengelola organisasi; Pertama, prinsip pengelolaan ( prinsip manajemen )
yaitu bagaimana memimpin orang-orang, serta Kedua, prinsip mengorganisasi
kegiatan yang menyangkut orang-orang yang dipimpin tersebut ( prinsip
organisasi ). Kedua prinsip tersebut saling memperkuat dan manpunyai dasar yang
sama dalam pengelolaan kerja kelorpok individu yurg terlibat dalam suatu
organisasi.
Untuk melaksanakan
fungsi-fungsi kepemimpinan dalam membawa organisasi mencapai tujuan diperlukan
prinsip - prinsip kepemimpinan. Banyak para ahli terdahulu yang mencoba untuk
memformulasikan bagaimana prinsip - prinsip dasar yang harus dilakukan
agar suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Diantara
prinsip-prinsip tersebut yang merupakan sumbangan abadi hingga saat ini adalah
yang diungkapkan oleh seorang Prancis bernama Hendry Fayol. Hendry Fayol yang
berangkat dari praktisi sebagai manajer sebuah perusahaan batu bara besar.
Menurut Fayol tidak
diperlukan aturan yang kaku dalam kegiatan kerja, karena kelayakan dalam suatu
prinsip pada situasi tertentu merupakan seni (Art) dari manajemen.
Prinsip - prinsip yang dikemukakan Fayol adalah hasil dari penglamannya
selama bekerja. Pada tahun 1929, Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang
diangkat dari pengalamannya sendiri dimana akan menuntun para manajer dalam
mengelola organisasi. Dan 14 prinsip menurut Fayol ialah sebagai berikut :
1.
Pembagian
Kerja ( Division of Work )
Setiap pekerjaan sebaiknya dibagi dan dibagi lagi
kedalam elemen paling kecil untuk memperoleh keunggulan dari spesialisasi.
2.
Keseimbangan
Wewenang dan Tanggungjawab(Authortty and Responsibihty)
Setiap pegawai tetap ( reguler employee ) sebaiknya
diberi delegasi wewenang yang cukup untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab
penugasan pekerjaan.
3.
Disiplin
Karyawan (Discipline)
Seharusnya mematuhi apapun perjanjian yang ada, yang
dinyatakan secara jelas diantara mereka dan organisasi, manajer sebaiknya
memberi sanksi yang adil atas seluruh kejadian pelanggaran disiplin.
4.
Kesatuan
Perintah (Unity of Command)
Karyawan sebaiknya menerima perintah dari dan
bertanggung jawab hanya kepada satu atasan.
5.
Kesatuan
Arah (Unity of Direction)
Aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan sama
sebaiknya dikelompokkan bersama dan beroperasi dibawah rencana yang sama.
6.
Mengebawahkan
Kepentingan Individu Terhadap Kepentingan umum
Kepentingan organisasi Lebih Diutamakrn
Diatas Kepentingan Individu ( Subordination Of Individual Interest To The Common
Goal )
7.
Pembayaran
Gaji ( Remuneretion )
Pembayaran gaji yang adil, pembayaran seharusnya
didasarkan pada pencapaian sasaran penugasan pekerjaan.
8.
Sentralisasi
( Centralization )
Wewenang seharusnya didelegasikan seimbang dengan
tanggung jawab.
9.
Rantai
Skalar ( The Hierarchy )
Sebuah rantai perintah yang tidak terputus - putus
seharusnya ada melalui semua pengarahan dan aliran komrmilasi.
10.
Perintah
( 0rder )
Setiap pekerjaan seharusnya didefinisikan dengan jelas
sehingga pegawai tetap (reguler employee) memahami perintah tersebut dan
hubungannya dengan pekerjaan lain.
11.
Kesamaan
Perlakuan ( Equity )
peraturam dan perjanjian yang dibuat harus
diselenggarakan secara terbuka.
12.
Stabilitas
Personalia ( Stability of Staff )
Tingkat perputaran tenaga kerja (labor turnover) tidak
menguntungkan organisasi, dan mereka seharusnya mempunyai komitmen yang lama.
13.
Inisiatif
( Initiative )
Karyawan sebaiknya didorong untuk berani membuat
keputusan didalam batas – batas wewenang yang dideligasikan kepadanya, walaupun
beberapa esalahan mungkin akan terjadi.
14.
Semangat
Korp ( Esprit de corps )
Karyawan sebaiknya didorong untuk mendefinisikan
kepentingannya dengan kepentingan organisasi dan dengan demikian mencapai
kesatuan kekuatan yang tercermin dari “persatuan adalah kekuatan organisasi”.
C.
Faktor
Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Lingkungan selalu
mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun
secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh
kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam
organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal.
·
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan manajerial, proses dan struktur
organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan
dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal
sangat kompleks dan saling terkait satu sama lain.
Menurut Astuti (2011), lingkungan
eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja
organisasi. Lingkungan eksternal
terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
1.
Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara
langsung relevan terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi
orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi
(stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor.
2.
Lingkungan umum
Lingkungan umum
meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri
dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini
tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping
itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para
pesaing, langganan, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal makro
yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi,
politik, social dan lain sebagainya
(Handoko, 2012).
Lingkungan eksternal adalah
semua stakeholder yang berada di luar perusahaan yang mempengarhi operasi
perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung. Lingkungan ini sebagian besar tak dapat
dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh
manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari
lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya
lainnya dari lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di
dikelola manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa
tersebut dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsure lingkukangan
eksternal (Anton, 2011).
1.
Lingkungan eksternal mikro (khusus)
Menurut
Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh
langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia
(suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions),
pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
a.
Para
Pesaing
Pemahaman terhadap
lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi
persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga
organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para
pesaing.
b.
Para
Langganan
Situasi pasar dan langganan
sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik
pemasaran. Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil langganan pada masa
sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat
menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan.
c.
Pasar
Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra
strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil
perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus
mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
d.
Lembaga
Keuangan
Untuk memperluas usahanya
perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu
lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan
pasar modal.
e.
Para
Suplier
Untuk memproduksi barang dan
jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan
baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses
produksi.
f.
Instansi
Pemerintah
Kebijakakan instansi
pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal,
seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan,
perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan
pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan
lingkungan.
2.
Lingkungan eksternal makro (umum)
Lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan
kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Menurut
Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi berbagai
faktor, antara lain
kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi
global yang mungkin
mempengaruhi organisasi. Perubahan
lingkungan umum biasanya
tidak mempunyai dampak
sebesar perubahan lingkungan
khusus, namun demikian
manajer harus memperhatikannya ketika
merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta
mengendalikan aktivitas
organisasi bisnis.
a.
Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi,
masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional, keadaan neraca
pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing
dan suku bunga, secara umum adalah
beberapa faktor ekonomi
yang mempengaruhi praktik
manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal
balik antara keadaan perekonomian dan
aktivitas bisnis atau
dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi
akan mendorong perkembangan
dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan
dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi.
b.
Kondisi
politik dan hukum.
Terdapatnya kestabilan
politik dan kebijakan pemerintah
yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga
perlu diperhatikan perusahaan,
antara lain adanya
peraturan pemerintah mengenai pembentukan
dan pengawasan organisasi
yang membatasi kebijakan manajerial,
termasuk dalam hal
pengelolaan sumber daya manusia.
c.
Kondisi sosial
budaya
Para manajer
perlu memperhatikan adanya perubahan sosial
budaya masyarakat khususnya
pola dan tren
pasar yang dituju. Manajer
perlu menyesuaikan strategi
bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan,
dan selera konsumen.
Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan
adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi
pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
d.
Kondisi demografi
Kondisi demografi
mencakup kebiasaan yang berlaku
dalam karakteristik fisik
dari populasi, seperti
jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini dapat
berpengaruh pada kebijakan
manajemen perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
e.
Teknologi
Teknologi merupakan
salah satu faktor
lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah
satu faktor yang
mempengaruhi keputusan manajer
terutama dalam hal pengembangan produk.
Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel
sedang berkembang pesat,
kita selalu mendapat
informasi adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur
dan manfaat baru dalam waktu yang
sangat cepat. Hal
ini karena terkait
dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya
mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,
namun dalam waktu
beberapa tahun belakangan
ini dengan perkembangan
teknologi yang sangat
pesat, kita sudah
dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video
kamera atau bahkan komputer.
f.
Globalisasi
Globalisasi adalah salah
satu faktor utama
yang mempengaruhi organisasi
bisnis. Manajer dari
perusahaan besar maupun
kecil yang ada
di dalam negeri
semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing
sebagai dampak dari
adanya pasar global
yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
·
Lingkungan
Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang
mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan
fasilitas fisik.
Menurut
Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan
yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a.
Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam
lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa
upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
b.
Dewan
komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang
saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta
memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah
independen terhadap manajemen.
c.
Pemegang
saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada
seberapa besar saham mereka terhadap
perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka
sertakan.
D. Hubungan
Lingkungan dan Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan
fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut
sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara
satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih
tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011).
Hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat
melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan
tingkat homogenitas. Tingkat perubahan
melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala
tingkat perubahan stabil dan perubahan
dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas
lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas
kompleks.
Model
berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat
ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat
homogenitas dan perubahan lingkungan
yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan
yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi
jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen
homogenitas yang tinggi. Ketidakpastian
moderat jika organisasi menghadapi
kombinasi perubahan yang dinamis dengan
elemen lingkungan yang sederhana.
Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin
lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian
terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak
langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.
Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian
lingkungan akan membuat manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan dan
langkah penyesuaian atas perubahan. Elemen dari ketidakpastian lingkungan
adalah ketidakpastian dan kompleksitas. Ketidakpastian adalah kondisi di
mana pimpinan perusahaan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi
lingkungannya. Sedangkan kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya
elemen eksternal yang mempengaruhi organisasi. Keragaman tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Ketidakpastian
rendah: Elemen lingkungan sedikit, elemen
lingkungan berubah perlahan.
b. Ketidakpastian
agak rendah: Elemen lingkungan berjumlah
besar, elemen lingkungan berubah perlahan.
c. Ketidakpastian
agak tinggi: Elemen lingkungan berjumlah
sedikit, elemen lingkungan berubah dinamis.
d. Ketidakpastian
tinggi: Elemen lingkungan berjumlah besar,
elemen lingkungan berubah dinamis.
Lingkungan dan kompleksitas
Ketidakpastian lingkungan berkaitan dengan kompleksitas
artinya ketidakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas
yang lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan
kompleks organisasi menjadi lebih diferensiasi. Organsiasi yang menghadapi ketidakpastian
lingkungan perlu memantau lingkungan secara lebih ketat dibandingkan lingkungan
yang stabil. Biasanya hal tersebut dilaksanakan dengan menciptakan unit-unit
diferensiasi. Sama halnya lingkungan yang kompleks mengharuskan organsasi
tersebut membentengi dirinya dengan sejumlah department dan spesialis yang
lebih besar.
Lingkungan dan formalisasi
Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan
formalisasi yang tinggi karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan
minimal untuk memberi tanggapan yang cepatdan memungkinkan organisasi melakukan
penghematan dengan jalan menstandarisasi aktivitas mereka. Tetapi perlu juga berhati-hati
bahwa lingkungan yang dinamis pasti mengakibatkan formalisasi yang rendah bagi
seluruh organsasi.
Lingkungan dan Sentralisasi
komples
lingkungannya, maka makin didesentralisasi pula strukturnya. Diluar dimensi
yang stabil dan dinami, jika sejumlah bersa daktor dan komponen yang tidak sama
terdapat pada lingkungan, maka organsasi sebaiknya menghadapi ketidakpastian tersebut
melalui desentraslisasi. Disparitas atau perbedaan dalam lingkungan ditanggapi
melalui desentralisasi, jika tanggapan tersebut dibutuhkan bagi sub-sub lingkungan
yang berbeda, organisasi tersebut akan menciptakan sub-sub unit yang didesentralisasi
untuk menghadapinya.
Tekstur
Lingkungan
Berdasarkan
derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan
Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :
a. Lingkungan
tenang acak: Lingkungan paling sederhana,
karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak. Misalnya toko sepatu,
tas.
b. Lingkungan
tenang mengelompok: Termasuk lingkungan
cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan sebelumnya.
Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena dampak
isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha
perusahaan.
c. Lingkungan
terganggu bereaksi: Perubahan tidaklah
bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor Honda
dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk terbaru,
apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.
d. Lingkungan
kacau: Memiliki kompleksitas tinggi, dengan
perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan. Globalisasi, dan
perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri
telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
Strategi
mengendalikan lingkungan
Untuk
itu perlu ada strategi mengendalikan lingkungan. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
- Menciptakan hubungan baik dengan
elemen-elemen utama yang berpengaruh, meliputi:
a. Integrasi
atau Penggabungan: berusaha menginegrasikan organsiasi lain yang merupakan
sumber ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi kita
sendiri,. Inegritas merupakan cara penciptaan hubungan ang paling baik, karena
dapat menghilangkan ketergantungan organisasi erhadap elemen-elemen
lingkungannya.
b. Kontak
atau Joit Venture (uasaha patungan): usaha patungan mengurangi ketidakpastian
melalui ikatan yamng bersifat formal dengan organisasi lainnya. Dalam sebuah
usaha patungan, resiko maupun ongkos yang iperlukan untuk suatu kegiatan dapat
ditanggung bersama oleh organisasi yang terlibat.
c. Kooptasi
dan interlocking Directoorates: kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi
seseorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi anggota
organisasi. Contoh yang sring terlihat dari kooptasi adalah banyaknya pejabat
pemerintah yang duduk sebagai komisaris perusahaan swasta. Interlocking
directorate pada dasarnya sama dengan kooptasi. Seseorang yang mempunyai
kedudukan penting pada beberapa organisasi lain diaopsi oleh suatu organisasi,
sehingga orang tersebut nisa menjadi saluran komunikasi antar organisasi.
d. Pengangkatan
Eksekutif: salah satu cara untukmengembangkan hubungan yang baik dengan
lingkngan. Seseorang yang memiliki keduukan penting atapun berpengaruh dalam
lingkngan, diadopsi oleh organisasi.
e. Iklan
dan hubungan Masyarakt: cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik
dengan lingkungan dilakukan melaluiiklan, yang tujuannya adaah untuk
memperngaruhi selera ataupun pandangan konsumen. Hubungan masyarakat pada
dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, tetapi dilakukan tanpa mengeluarkan
biaya dan ditujukan terutama untuk mempengaruhi pandangan masyarakay mengenai
perusahaan ataupun organisasi. Hubungan masyarakat mengusahakan agar organisasi
memiliki gambaan yertentu di mata konsumen, leveransir maupun pihak pemerintah
·
Mengendalikan
lingkungan agar tidak berbahaya:
a. Mengubah
bidang kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk medapatkan
suasana lingkungan yang lebih ak. Organisasi bisa memilih segmen lingkungan
yang persaingannya tidak terlalu berat.
b. Kegiatan
politik: melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi
bentuk peraturan-peraturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi
organisasi. Organisasi melakukan hal itu melalui lobbying dengan pihak
legislative. Dalam bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha yang
sengaja mengikuti suatu aliran politik tertentu agar dapat memperoleh prioritas
sebagai rekanan pemerintah.
c. Asosiasi
pengusaha sejenis: seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan terlalu
berat apabiladilaksanakan oleh suatu organisasi. Kaena itu, muncul asoiasi
pengusaha sejenis yang merupakan persatuan dari beberapa organisasi yang
bertujuan sama. Adanya persatuan itu memungkinkan terkumpulnya kekuatan maupun
sumber daya yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan organisasi
adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang berpengaruh
langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta
pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh
langsung dan tidak langsung.
Lingkungan
eksternal langsung adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap
organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) ,
langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga
kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Sedangkan lingkungan
eksternal tidak langsung meliputi
berbagai faktor, antara
lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Lingkungan
internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu
sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan
internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar