Rabu, 19 September 2012

Perbedaan Gelas Setengah Penuh Dan Setengah Kosong


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بع

Sepintas jika kita melihat gelas yang terisi setengah penuh, dan kita bertanya kepada 2 orang, mungkin mereka akan menjawab “Gelas itu setengah penuh” dan yang lain “Gelas itu setengah kosong

Ya, jawaban mereka benar, namun tidak banyak orang yang dapat meresapi makna tersebut




Gelas setengah kosong dan gelas setengah penuh itu pada dasarnya memiliki jumlah yang sama. namun perbedaan sudut pandang ini mempengaruhi hidup kita.

Pernah ada seseorang yang mengeluhkan hidupnya yang berat, hari yang sibuk, dan beratnya beban pikiran.Sayapun menanyakan kepadanya
“Seberapa berat hidupmu ?”
“Berat banget, gue harus les ini itu, pergi kesana kesini, belajar ini dan itu, belum mengurus organisasi sana sini, buat proporsal ini itu, minta anggaran buat kampus blablablablabla”
dan saya pun membalas “Hidup itu seperti setengah gelas”
“hah maksudnya ? “
“Ambilkan gelas dan isi air setengah dari volume gelas tersebut”
“Gelasnya buat apa ?”
“Inilah kesalahanmu, Kau sibuk mencari tahu apa yang Allah rencanakan, itu yang membuatmu kesulitan.”
tak lama dia kembali membawa gelas dengan terisi setengah air
“Sekarang kamu lihat, gelas ini setengah penuh atau setengah kosong ?
“Yaa sama lah ! kalo gelasnya setengah terisi, berarti setengah lagi kosong”
“Sekarang coba kamu lihat dari atas, banyakan kosongnya atau airnya ?”
“hemm,,sepertinya banyakan kosongnya deh “
“benar, coba kmu lihat dari bawah,”
“kalo sekarang, banyakan airnya”
“itu dia, selama ini kau hanya melihat dari sisi atas gelas, kau tidak melihat dari sisi bawah gelas. orang biasa akan menilai gelas ini setengah penuh dan setengah kosong, tiada arti lebih, itu sebabnya mereka menjalani hidupnya yang biasa dan kerap kali merasakan kebosanan,
dan mungkin kamu akan berpikiran “wah gelasnya bentar lagi penuh, ayo lebih semangat mengisi airnyaa”
atau mungkin “Ya ! gelasnya sudah hampir habis, bagaimana ini, bagaimana ini bagaimana ini”
Berhenti mencari tahu apa yang Allah mau dan rencanakan, jika kita serahkan jasmani rohani kita buatNya, niscaya kita akan berguna bagi semua orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar